Respons Tegas Polisi atas Dugaan Pemerasan Penonton DWP dari Malaysia
Gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) yang selalu dinanti penggemar musik elektronik dari berbagai penjuru dunia tahun ini diwarnai dengan kabar tak sedap. Salah satu penonton asal Malaysia mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum yang diduga aparat. Menanggapi hal ini, pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengusut tuntas dugaan tersebut.
Kabar ini mencuat setelah seorang penonton asal Malaysia mengunggah pengalamannya di media sosial. Dalam unggahannya, ia mengaku dimintai sejumlah uang oleh oknum saat akan memasuki area konser. Ia juga menyebutkan bahwa oknum tersebut berdalih melakukan pemeriksaan terkait izin masuk dan barang bawaan.
Unggahan tersebut segera viral dan memicu reaksi publik. Banyak yang mengecam tindakan tersebut, jika terbukti benar, karena mencoreng citra baik acara internasional seperti DWP dan menciptakan rasa tidak aman bagi wisatawan.
Pihak kepolisian langsung merespons laporan ini dengan menyatakan komitmen untuk melakukan investigasi mendalam. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pelanggaran hukum, termasuk oleh aparat sendiri.
“Kami telah menerima laporan terkait dugaan pemerasan tersebut dan sedang melakukan penyelidikan. Jika terbukti ada anggota yang terlibat, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Zulpan dalam keterangan persnya.
Polisi juga memastikan bahwa keamanan dan kenyamanan semua penonton, termasuk wisatawan asing, menjadi prioritas utama dalam setiap acara besar seperti DWP. Untuk mencegah insiden serupa, pihak kepolisian akan memperketat pengawasan di area sekitar acara dan menambah personel untuk mendampingi panitia penyelenggara.
Pihak penyelenggara DWP turut bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan bahwa semua penonton merasa aman. “Kami mendukung penuh proses penyelidikan yang dilakukan dan berkomitmen menjaga integritas acara ini sebagai salah satu festival musik terbaik di Asia,” ujar perwakilan panitia DWP.
Dugaan pemerasan ini menuai banyak komentar dari masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri. Banyak yang berharap agar kasus ini segera diselesaikan secara transparan. Di media sosial, tagar #JusticeForDWPVisitor dan #SafeFestivalExperience sempat menjadi trending sebagai bentuk solidaritas terhadap korban.
Sejumlah netizen juga menyoroti pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap oknum yang bertugas di area publik, terutama dalam acara berskala internasional. “Ini harus jadi pelajaran bagi semua pihak agar keamanan acara besar dijaga dengan lebih baik,” tulis seorang pengguna Twitter.
Kasus ini menjadi perhatian besar karena melibatkan citra Indonesia di mata dunia, khususnya dalam penyelenggaraan acara internasional. Publik berharap hasil investigasi dapat segera diumumkan dan, jika terbukti ada pelanggaran, tindakan tegas diberikan kepada pelaku.
Dugaan pemerasan ini menjadi pengingat akan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam melayani masyarakat, terlebih dalam situasi yang melibatkan tamu internasional. Dengan respons tegas dan langkah preventif yang diambil, diharapkan kepercayaan publik dapat kembali pulih, dan DWP tetap menjadi ajang yang membanggakan bagi Indonesia.