Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan: Desak Erdogan Segera Mundur
Gelombang demonstrasi besar-besaran mengguncang Turki. Puluhan ribu warga turun ke jalan di berbagai kota besar, termasuk Ankara dan Istanbul, dengan satu tuntutan utama: Presiden Recep Tayyip Erdogan segera mundur dari jabatannya.
Aksi ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi ekonomi yang terus memburuk, inflasi tinggi, dan harga kebutuhan pokok yang melambung. Ditambah lagi, kebijakan politik Erdogan yang dinilai otoriter membuat warga merasa hak-hak demokratis mereka semakin tergerus.
Suasana jalanan Turki pada akhir pekan lalu dipenuhi teriakan lantang demonstran yang membawa spanduk bertuliskan “Erdogan Resign!” dan “Rakyat Butuh Perubahan.” Massa juga menyalakan obor serta mengibarkan bendera nasional sebagai simbol perjuangan rakyat melawan kebijakan pemerintah yang dianggap menyengsarakan.
Seorang pengunjuk rasa di Istanbul mengatakan, “Kami sudah lelah dengan janji-janji yang tak pernah ditepati. Ekonomi hancur, harga naik setiap hari, sementara pemerintah terus menutup mata. Erdogan harus mundur!”
Pemerintah Turki merespons dengan menurunkan aparat keamanan dalam jumlah besar untuk mengendalikan situasi. Meski demikian, aksi tetap berlangsung relatif damai, meskipun di beberapa titik terjadi ketegangan antara demonstran dan polisi.
Para analis politik menilai, aksi unjuk rasa ini menjadi salah satu tekanan terbesar yang dihadapi Erdogan dalam dua dekade terakhir kekuasaannya. Jika gelombang protes terus meluas, bukan tidak mungkin posisi politik Erdogan semakin goyah, terutama menjelang agenda politik penting yang sudah dijadwalkan di Turki.
Demonstrasi ini menunjukkan betapa kuatnya suara rakyat dalam menuntut perubahan. Meski jalan menuju transisi politik tidak akan mudah, gelombang protes yang terus bergema bisa menjadi awal dari babak baru dalam perjalanan demokrasi Turki.