Vladislav Roslyakov: Tragedi di Kerch Polytechnic College 2018
Vladislav adalah mahasiswa tahun keempat di Kerch Polytechnic College. Ia dikenal sebagai sosok yang tertutup dan penyendiri, dengan sedikit interaksi sosial. Lingkungan keluarganya juga tidak harmonis; orang tuanya bercerai, dan ia tinggal bersama ibunya. Tidak ada riwayat penggunaan narkoba atau perilaku bermasalah yang mencolok dalam kehidupannya sebelum tragedi ini.
Pada pagi hari 17 Oktober 2018, Roslyakov membawa senapan berburu dan bahan peledak ke kampus. Ia meledakkan bom di kafetaria dan mulai menembaki mahasiswa serta staf secara acak. Setelah melakukan serangan, ia ditemukan tewas akibat luka tembak yang diduga dilakukan sendiri.
Penyelidikan menunjukkan beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu:
– Dugaan Pembulian: Meski belum terbukti kuat, Roslyakov diduga mengalami pembulian di kampus.
– Inspirasi dari Penembakan Columbine: Ia terobsesi dengan tragedi Columbine High School 1999 dan bahkan meniru gaya berpakaian pelaku.
– Frustrasi dan Isolasi Sosial: Ia dikenal memiliki kemarahan terpendam dan tidak memiliki hubungan sosial yang sehat.
– Masalah Psikologis: Meskipun tidak ada diagnosis resmi, banyak yang menduga ia mengalami gangguan mental yang tidak terdeteksi.
Roslyakov memperoleh senapan berburu secara legal setelah mendapatkan lisensi kepemilikan senjata. Ia juga membuat bom dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di toko lokal, menunjukkan perencanaan yang matang sebelum melakukan serangan.
Tragedi di Kerch Polytechnic College adalah pengingat menyakitkan tentang bagaimana kombinasi isolasi sosial, tekanan emosional, dan pengaruh media dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekstrem. Meskipun tidak ada bukti penggunaan narkoba atau motivasi ideologis, tindakan Vladislav Roslyakov menjadi cerminan dari perlunya perhatian lebih pada kesehatan mental dan keamanan di lingkungan pendidikan.
Insiden ini memicu diskusi besar tentang regulasi senjata api, perlindungan sosial, dan pengaruh kekerasan di media terhadap individu. Dunia mungkin tidak pernah sepenuhnya memahami alasan di balik tindakan Roslyakov, tetapi tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang.